Beberapa teman, khususnya pria, saat ini
banyak yang melakukan rutinitas layaknya wanita. Pria-pria ini sering
pergi ke ke klinik atau salon, butik, fitnes center, gaul di cafe/mall.
Hanya untuk merawat tubuh mereka. Berbeda jauh dengan dulu, dimana gue
sendiri dulunya potong rambutnya takutnya minta ampun.
Pria yang dulu tidak senang berdandan
atau berbelanja, karena dianggap hanya menghabiskan uang dan waktu, saat
ini mulai gemar memanjakan dirinya. Ia mulai merawat sekujur tubuhnya,
mulai dari perawatan rambut di salon, facial, maniku-pedikur (perawatan
kuku kaki dan tangan), membentuk badan di gym, hingga menggunakan
wewangian.
Nggak usah jauh-jauh mencari perumpaan
seperti apa pria semacam ini. Teman dekat atau bahkan gue sendiri
mengalami yang namanya kebiasaan baru di era sekarang ini. Entah apa
yang terjadi. Apakah ini sebuah trend yang diciptakan atau mengikuti
gaya layaknya pria-pria modern saat ini.
Para laki-laki harus diperlakukan secara
halus selayaknya memperlakukan perempuan. Kita lihat bagiamana kaum
laki-laki saat ini gemar ke salon untuk manicure, pedicure, atau bahkan
mandi uap. Bahkan mereka berlomba untuk membentuk tubuh mereka layaknya
kaum perempuan, buktinya semakin banyak pusat kebugaran yang didatangi
laki-laki, ya tentu saja mereka ingin terlihat berisi tanpa lemak
sehingga lebih menarik untuk dilihat.
Itulah yang menjadikan sebagian teman
wanita yang mencibir kebiasaan unik pria semacam ini. Kok, pria sekarang
sukanya merawat tubuh mirip wanita aja. Pernyataan tersebut dimata
teman wanita memang menggelikan tapi itu bukan kebiasaan yang salah
sebenarnya. Untuk wanita yang belum tahu, itu semua adalah trend yang
terjadi saat ini terutama di kota-kota besar.
Sepertinya sekarang ini dunia sudah
terbalik, kaum pria sekarang lebih emosional dibandingkan olek kaum
perempuan, buktinya sekarang kita mengenal dengan istilah metroseksual,
dimana konsumen metroseksual digambarkan sebagai sosok pria dandy yang
mencintai dirinya sendiri (narcisis) dan juga gaya hidup urbannya.
Istilah pria dendy tiba-tiba muncul dalam
kamus pria. Pria dendy adalah pria yang suka merawat tubuh mereka
se-kinclong piring yang ada di iklan televisi. Pria Dendy juga sangat
erat hubungannya dengan pria metroseksual. Catat dalam kamus pria lagi
nih.
Menurut Hermawan Kartajaya (2004, P.36)
pria metrosexsual adalah pria yang pada umumnya hidup dikota besar,
mempunyai pekerjaan yang mapan, penghasilan cukup besar, gaya hidup
mewah, dan juga pesolek tulen yang suka merawat dirinya sendiri. Serta
selalu mengikuti tren busana yang ada, dengan alasan untuk memperbaiki
penampilan luarnya. Karena umunya pria metrosexsual ini adalah Publik
Figur yang menjadi perhatian masyarakat maupun kalangan sendiri,
sehingga mereka sangat
sensitif terhadap penampilan, gaya hidupnya serba
teratur, penuh disiplin, penuh standar, dan cenderung perfeksionis.
Pria metroseksual bisa disebut juga
sebagai pria narsistik, pria yang mengagumi dan mencintai dirinya
sendiri. Baginya, tidak ada yang lebih penting daripada dirinya sendiri.
Karena itulah, dia akan merasa sangat senang jika orang lain bisa
membicarakan hal-hal yang baik tentang dirinya.
Beberapa istilah lain mengenai pria metrosexual
Febby Iskandar mendefisinikan(Febby
Iskandar, 2005) pria metrosexsual sebagai pria yang suka merawat dirinya
(dandy) dan mengikuti trend terbaru. Mereka biasa pergi ke klinik atau
salon, butik, fitnes center, gaul di cafe/Mall. Umumnya mereka biasa
hidup di kota-kota besar, royal, dan menikmati hidup, penampilan mereka
cederung rapi, menawan, stylist, fashionable tetapi mereka tetaplah pria
sejati dengan orientasi sex yang normal.
Menurut Jimmy Walles ( dalam Simpson,
Mark. July 22, 2002. Meet the metrosexual. Salon. Wikipedia)
Metroseksual adalah sebuah istilah baru, sebuah kata majemuk yang
berasal dari paduan dua istilah: metropolitan dan heteroseksual. Istilah
ini dipopulerkan pada tahun 1994 untuk merujuk kepada pria (khususnya
yang hidup pada masyarakat post-industri, dengan budaya kapitalis) yang
menampilkan ciri-ciri atau stereotipe yang sering dikaitkan dengan kaum
pria homoseksual (seperti perhatian berlebih terhadap penampilan),
meskipun dia bukanlah seorang homoseksual. Istilah ini memicu perdebatan
seputar penanda teoritis dekonstruksi seksual serta hubungannya dengan
konsumerisme
Metroseksual ini bukanlah seorang
homoseksual atau pria yang kemayu. Ia tetaplah pria normal yang bisa
memiliki keluarga yang bahagia dengan istri yang cantik dan anak-anak
yang lucu. Hanya lebih \”kewanitaan\”, misalnya lebih senang ngobrol dan
mampu berkomunikasi dengan lebih baik daripada rata-rata pria. Dan,
yang paling nyata, metroseksual ini sangatlah fashionable.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar